Rabu, 12 Agustus 2015

IMITASI RATIO FENOTIPE



ACARA VII

IMITASI RATIO FENOTIPE

A.     TUJUAN
1.      Mempelajari pola persilangan monohibrid dominan penuh
2.      Mempelajari pola persilangan monohibrid dominan tidak penuh
3.      Mempelajari pola persilangan dihibrid dominan penuh
4.      Mempelajari pola persilangan dihibrid dominan tidak penuh
B.     PENDAHULUAN
Mendel melakukan penyilangan-penyilangan dengan kacang polong dan mengamati hasil-hasil penyilangan sampai dengan generasi F2. Dari hasil penyilangan dengan perbedaan satu macam sifat, mendel merumuskan Hukum Mendel I yaitu hukum segregasi (pemisahan) gen sealel (The Law  of  Segregation of allelic genes). Hukum Mendel I menyatakan bahwa pada pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangan didegradasikan ke dalam dua sel anak maka setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja dari setiap pasangan gen saja. Bila dua organisme dengan sepasang sifat yang berbeda disilangkan maka keturunannya (F1) hanya akan menunjukkan salah satu sifat tersebut (sifat yang dominan) sifat yang lain sifat yang resesif akan muncul lagi pada genrasi berikutnya.
Dari hasil penyilangan-penyilangan dengan perbedaan dua pasang sifat, mendel merumuskan Hukum Mendel II yang menyatakan bahwa bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam suatu pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat yang terpasang tidak tergantung pasangan sifat yang lain. Hukum Mendel II berlaku bagi pasangan sifat (gen) yang terletak pada kromosom yang berlainan, karena gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama umunya akan diturunkan secara bersamaan. Pada penyilangan monohibrid dengan dominasi penuh, ratio fenotipe mendekati 3:1, dominasi tidak penuh 1:2:1, pada persilangan dihibrid dominasi penuh 9:3:3:1 dan tidak penuh 1:2:1:2:4:2:1:2:1.
Dalam suatu percobaan jarang ditemukan hasil yang tepat seperti yang diharapkan suatu hipotesis selalu ada penyimpangan. Untuk mengetahui pakah penyimpangan yang terjadi pada percobaan itu karena kebetulan (acak) atau karena faktor lain, dapat dilakukan dalam uji X2 (Chi-square Test). Pada monohibrid terdapat dua fenotipe yaitu fenotipe normal dan fenotipe mutan. Untuk jumlah populasi tertentu jumlah salah satu fenotipe bersifat bebas sedangkan fenotipe kedua bersifat tidak bebas. Dengan demikian populasi tersebut memiliki derajat kebebasan satu (banyak kelas - 1).
Rumus menghitung nilai  X2 (Chi-square Test) :
X2 = ∑   
Apabila X2 hitung > X2 tabel dengan p= 0,05(probabilitas kejadian 0,05) maka penyimpangan bermakna yang berarti data hasil pengamatan kurang baik. Apabila X2 hitung < X2 tabel dengan p=0,05 maka penyimpangan tak bermakna berarti data hasil pengamatan baik.
Contoh soal:
Warna merah bersifat dominan dan putih bersifat resesif. Pada persilangan bunga merah heterozigot dengan bunga putih, diperoleh keturunan 40 dimana 26 tanaman berwafrna merah dan 14 putih. Adapun F1 50 % merah dan 50% putih.
Analisis X2

Merah
Putih
Jumlah
Jumlah yang diamati (A)
26
14
40
Jumlah yang diharapkan (H)
20
20
40
| A-H|
6
6

| A-H| -0,5
5,5
5,5

{| A-H|-0,5}2
30,25
30,25

1,51
1,51
3,02
            Untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak, hasil perhitungan X2 harus dibandingkan dengan tabel X2 dengan derajat kebebasan (df) satu.
Derajat kebebasan
Probabilitas
90 %
70%
50%
20%
10%
5%
1%
1
0,02
0,15
0,46
0,64
2,71
3,84
6,64
2
0,21
0,71
1,39
3,22
4,60
5,99
9,21
3
0,58
1,42
2,37
4,64
5,25
7,82
11,34
4
1,06
2,20
3,36
5,99
7,78
9,49
13,24
Terlihat nilai X2 terletak antara probabilitas 5% dan 10 % maka percobaan ini sesuai dengan hipotesis untuk tingkat kepercayaan 5 %.
Catatan: Untuk data yang memiliki lebih dari dua kelas fenotipe tidak dilakukan koreksi Yates (tidak dikurangi 0,5).
C.     ALAT DAN BAHAN
1.      Kancing genetika berwarna-warni, kancing berpasangan menggambarkan diploid, gamet yang dibentuk memiliki kromosom haploid yang diwakili oleh kancing yang tidak berpasangan sedangkan pada percobaan dihibrid belahan kancing dengan penonjolan mewakili gen dominan.
2.      Kantong menggambarkan tempat terjadinya spermatogenesis dan oogenesis
D.    CARA KERJA
1.      Perkawinan monohibrid dengan dominasi penuh
·        Siapkan dua buah kantong sebagai alat reproduksi jantan dan betina
·        Masing-masing kantong berisi 10 buah kancing dari dua warna berbeda (warna terang= dominan dan warna gelap= resesif)
·        Acaklah kancing-kancing tersebut dan ambillah sebuah kancing dari masing-masing kantong secara acak, satukan kedua kancing dan tulis genotipe zigot yang didapatkan ke dalam tabel (MM=merah, Mm=merah, mm= putih)
·        Tuliskan fenotipe individu yang didapatkan
·        Kembalikan kancing ke dalam kantong semula dan jangan sampai tertukar
·        Ulangi pengacakan dan pengambilan sehingga mendapat 12 data setiap kelompok
·        Lakukan uji X2
DATA KELOMPOK
Pengambilan
Genotipe
Fenotipe
Jumlah tiap fenotipe
1


Merah =

Putih =
2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


DATA KELAS
Kelompok
Merah
Putih
1


2


3


4


5


6


7


8


9


Total



2.      Perkawinan monohibrid dengan dominasi tidak penuh
·        Siapkan dua buah kantong sebagai alat reproduksi jantan dan betina
·        Masing-masing kantong berisi 10 buah kancing dari dua warna berbeda (warna terang= dominan dan warna gelap= resesif)
·        Acaklah kancing-kancing tersebut dan ambillah sebuah kancing dari masing-masing kantong secara acak, satukan kedua kancing dan tulis genotipe zigot yang didapatkan ke dalam tabel (MM=merah, Mm=merah muda, mm= putih)
·        Tuliskan fenotipe individu yang didapatkan
·        Kembalikan kancing ke dalam kantong semula dan jangan sampai tertukar
·        Ulangi pengacakan dan pengambilan sehingga mendapat 12 data setiap kelompok
·        Lakukan uji X2





DATA KELOMPOK
Pengambilan
Genotipe
Fenotipe
Jumlah tiap fenotipe
1


Merah =

Merah muda =

Putih =
2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


DATA KELAS
Kelompok
Merah
Putih
1


2


3


4


5


6


7


8


9


Total


3.      Perkawinan dihibrid dengan dominasi penuh
·        Siapkan dua buah kantong sebagai alat reproduksi jantan dan betina
·        Masing-masing kantong berisi 5 merah dengan penonjolan (Merah besar = gamet MB), 5 merah tanpa penonjolan (Merah kecil = Mb), 5 putih dengan penonjolan (Putih besar = mB), 5 putih tanpa penonjolan (Putih kecil = gamet mb).
·        Acaklah kancing-kancing tersebut dan ambillah sebuah kancing dari masing-masing kantong secara acak, satukan kedua kancing dan tulis genotipe zigot yang didapatkan ke dalam tabel
Genotipe
Fenotipe
MMBB
Merah besar
MMBb
Merah besar
MmBB
Merah besar
MmBb
Merah besar
MMbb
Merah kecil
Mmbb
Merah kecil
mmBB
Putih besar
Mmbb
Putih kecil
·        Tuliskan fenotipe individu yang didapatkan
·        Kembalikan kancing ke dalam kantong semula dan jangan sampai tertukar. Ulangi pengacakan dan pengambilan sehingga mendapat 16 data setiap kelompok
·        Lakukan uji X2
DATA KELOMPOK
Pengambilan
Genotipe
Fenotipe
Jumlah tiap fenotipe
1


Merah besar =

Merah kecil =

Putih besar =

Putih kecil =
2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13


14


15


16



DATA KELAS
Kelompok
Merah besar
Merah kecil
Putih besar
Putih kecil
1




2




3




4




5




6




7




8




9




Total




4.      Perkawinan dihibrid dengan dominasi tidak penuh
·        Siapkan dua buah kantong sebagai alat reproduksi jantan dan betina
·        Masing-masing kantong berisi 5 merah dengan penonjolan (Merah besar = gamet MB), 5 merah tanpa penonjolan (Merah kecil = Mb), 5 putih dengan penonjolan (Putih besar = mB), 5 putih tanpa penonjolan (Putih kecil = gamet mb).
·        Acaklah kancing-kancing tersebut dan ambillah sebuah kancing dari masing-masing kantong secara acak, satukan kedua kancing dan tulis genotipe zigot yang didapatkan ke dalam tabel
Genotipe
Fenotipe
MMBB
Merah besar
MMBb
Merah sedang
MmBB
Merah muda besar
MmBb
Merah muda sedang
MMbb
Merah kecil
Mmbb
Merah muda kecil
Mmbb
Putih kecil
mmBb
Putih besar
·        Tuliskan fenotipe individu yang didapatkan
·        Kembalikan kancing ke dalam kantong semula dan jangan sampai tertukar. Ulangi pengacakan dan pengambilan sehingga mendapat 16 data setiap kelompok
·        Lakukan uji X2
DATA KELOMPOK
Pengambilan
Genotipe
Fenotipe
Jumlah tiap fenotipe
1


Merah besar =
Merah kecil =
 Merah sedang =

Merah muda besar =
Merah muda kecil =
Merah muda sedang =

Putih besar =
Putih kecil =
Putih sedang =

2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13


14


15


16







DATA KELAS
Kel.
M
besar
M
kecil
M
sedang
Mm
besar
Mm
kecil
Mm
sedang
P
besar
P
kecil
P
Sedang
1









2









3









4









5









6









7









8









9









Total










                                                                                                                                
Lakukan analisis X2 pada masing-masing perkawinan (dijelaskan nanti)

0 komentar:

Posting Komentar