ISOLASI DNA
ACARA II
ISOLASI DNA
ISOLASI DNA
A. Tujuan
1.
Untuk mengetahui metode sederhana mengisolasi DNA buah-buahan.
2.
Mengetahui efektifitas detergen/sabun yang digunakan untuk
isolasi DNA
B. Pendahuluan
DNA (Deoxyribose Nucleid Acis) tersusun atas 3 komponen utama
yaitu gula deoksiribose, basa nitrogen dan fosfat tang tergabung membentuk
nucleotida. Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. DNA yang menyusun
kromosom ini merupakan nukleutida rangkap yang tersusun heliks ganda (double
helix), dimana basa nitrogen dan kedua “benang” polinukleutida saling
berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara
nukkleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan
fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel Makhluk hidup dan disebut sebagai
“cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa
informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme
lain.
DNA dapat mengalami
denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. Isolasi DNA
dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan anatara lain : preparasi ekstrak sel,
pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat
dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian
tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena ada senyawa
polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi ynag menghambat pemurnian
DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar airpada
masing-masing buah berbeda , dapat memberikan hasil yang berbeda pula. Buah
dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan
dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air sel yang terlarut di
dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang ter presipitasi juga akn
sedikit.
Proses isolasi DNA
diawali denga proses ekstraksi DNA . hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA
dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini haris dilakuka dengan
hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Isolasi DNA biasanya
dimulai dengan lisis atau rusaknya jaringan atau sel. Proses ini sangat penting
untuk penghancuran struktur protein dan memungkinkan untuk pelepasan asam
nukleat dari inti. Lisis dilakukan dalam larutan garam, deterjen yang
mengandung protein denaturasi atau protease (enzim mencerna protein), seperti
proteinase K, cara tersut merupakan cara kimiawi. Selain itu juga bisa
dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan pemblenderan atau penggerus
menggunakan mortal dan pistil.
Penambahan detergen
dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena detergen dapat menyebabkan rusaknya
membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik detergen
dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa “lipid protein-detergen
kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk senyawa protein dan lipid memiliki
ujung hidtofilik, demikian juga dengan detetrgen, sehingga dapat membentuk
suatu ikatan kimia.
C. ALAT DAN BAHAN
Beaker gelas atau gelas
aqua
Pisau
Pengaduk
Penyaring (tissue/kapas)
Mesin blender
Spatula
Tabung rekasi dan rak
tabung
Buah tomat, pepaya, pir
Detergen (surf, rinso)
Sabun colek (wing,
bukrim)
Garam dapur.
Etanol 96% dingin
(etanol dan es)
Aquades
D. PROSEDUR KERJA
1.
Larutkan detergen dan sabun colek
kedlam 60 ml aquades, diaduk pelan selama 15 menit
2.
Ambil 100 gram daging buah ditambah
100 ml aquades dimasukka ke dalam mesin blender, kemudian diblender selama 50
detik.
3.
Campurkan 4 ml masing-masing
larutan sabun dicampurkan dengan masing-masing 4 ml jus buah.
4.
Tambahkan 1 spatula garam dapur
kemudian diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
5.
Saring campuran yang dihasilkan
pada point sebelumnya sebanyak dua kali.
6.
Sebanyak 6 ml hasil penyaringan
pada point atas lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi dan menambahkan 5 ml
etanol 96% dingin.
7.
Amati proses timbulnya DNA ,
meliputi waktu yang diperlukan, warna, serta banyak sedikitnya DNA yang
terbentuk.
0 komentar:
Posting Komentar